MALAM MINGGUAN ALA LDF PERTANIAN

Diluar sana banyak mahasiswa yang lagi sibuk siapin malam mingguan, LDF Pertanian malah bikin acara malam mingguan sendiri. Ini acara malam mingguan ala LDF Pertanian. Acaranya adalah Islamic Leadership Training II (ILT 2) yaitu pelatihan kepeminpinan. ini adalah acara yang ke dua dari yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan. Pesertanya banyak mengaku senang dengan adanya acara seperti ini. Semangat ya Teman2.
Read More...

Benarkah Juragan kebun hedro ini dari jursan Agro Unmul??

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMLAoxK3ZpS9xn5i5uZ0lGV93LCWYDImtaR1-p3UjE3yymAK-nUT5OhC6hWl6zHkc21CAv49KM_bh8TlyY_oODm3GW-EUMw3O9emWBt94nsqOeigOFmteBeU3zpKMHFLeLOTjHbfvpCng/s1600/18-urban-farm-1.jpg Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja, merupakan cara bertanam atau budidaya dengan menggunakan air dan tanpa menggunakan media tanah. Dikenal juga sebagai soilles culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Berdasarkan dua kata yang membangun, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik budidaya tanaman dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Dalam buku Hidroponik : bercocok tanam tanpa tanah, bertanam secara hidroponik sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu, seperti taman gantung di Babilon dan taman terapung di Cina. Selain itu ada pula cerita dari Mesir, India dan Cina bahwa manuisia purba sudah sering menggunakan larutan pupuk organik memupuk sayuran dalam bedengan pasir di tepi sungai yang kemudian disebut river bed cultivation. Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk media tanam muncullah istilah nutri culture kemudian water culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebut hasil percobaan mereka yang menanam tanam menggunakan media tanah. Hingga akhirnya pada tahun 1936 lahir istilah hidroponik yang diberikan untuk hasil dari DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 m yang penuh dengan buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya.
Penemuan Greicke menjadi sebuah sensasi pada saat itu, dimana foto dan riwayat kerjanya menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak saat itu hidroponik tak lagi terbatas dalam skala laboratorium, dengan teknik sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu dan tanahnya yang menjadi tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik. Begitu pula negara-negara gersang penghasil minyak turut menerapkan hidroponik.
Itulah sejarah hidroponik yang saat ini menjadi trending topic solusi keterbatasan luas lahan subur yang didengung-dengungkan saat ini yang ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Alasan utama hidroponik dikembangkan adalah kebutuhan pangan meningkat, luas lahan subur pertanian semakin menurun akibat berbagai masalah  seperti alih fungsi lahan sebagai pemukiman, terjadi bencana sehingga lahan menjadi tandus atau tergenang dan lain sebagainya. Selain itu saat ini sedang digalakkan pertanian berkelanjutan yang ramah dan aman bagi manusia dan lingkungan. Tapi bagaimana dengan pabrik, apartemen, perumahan, mall, dan jalanan aspal yang sudah berdesakan melenyapkan tanah? Menanam dimana dengan keadaan seperti itu? Apalagi tuntutan pertanian berkelanjutan? Untuk orang desa yang punya banyak lahan, mudah sekali melakukan kegiatan bertanam, tetapi bagaimana dengan orang kota yang perlu makan tapi tidak ada lahan? Hidroponik muncul sebagai solusi. Tanamlah sayuran dengan cara hidroponik di rumah atau kantor orang-orang kota. Bisa dijendela, balkon, garasi atau tempat sempit lain yang masih bisa mendapatkan cahaya matahari cukup. Jika tidak, gunakan apa yang telah dilakukan petani Jepang, menanam dalam ruangan dengan bantuan lampu. Tetapi hal tersebut kurang efisien untuk lingkup rumah tangga. Dengan bermodal paralon atau kotak perkakas, aerator, larutan nutrisi dan benih, orang-orang kota dapat menikmati sayur dari rumah mereka sendiri. Bukan hanya orang kota, semua orang juga bisa melakukannya. Seperti halnya urban farming, hidroponik jauh dari kata berkotor-kotor bahkan saat memanen sayur kita bisa menggunakan kemeja, berdasi dan jas licin seperti orang yang mau ke kantor, sehingga orang kota tak perlu malu menjadi petani. Dengan demikian petani bukan lagi identik dengan baju lusuh penuh lumpur, tetapi menjadi petani berdasi. Jualannya pun bisa secara online. Kalau seperti itu bisa dibilang petani modern kan? Jangan tertawa dengan argumen itu, bukankah di dunia maya tersedia berbagai kebutuhan? Kenapa tidak dengan produk pertanian?

Read More...

Kisah Mengatasi Rasa Takut

Bismillah....MAHA SUCI ENGKAU YAA ROBB dan MAHA SEMPURNA ATAS PENCIPTAAN-MU
Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga ALLAH SWT. akan membuka kepahaman dan keyakinan bahwa ALLAH tempat bersandar kita dan tempat mengadu kita semua.....amin
Mengatasi Rasa Takut
Seperti kata Sepia Benarkah kita takut hujan? Tidak. Yang benar kita… takut basah! Tuh, lihat. Anak kecil justru main hujan-hujanan karena tidak takut basah. Tapi, takut basah pun masih salah. Yang lebih tepat lagi adalah kita takut dengan konsekuensi basah. Jadi nggak bisa ngantor lah. Jadi malu sama orang lah. Jadi sakit lah.
Takut adalah mekanisme alamiah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tujuannya adalah, agar kita menjadi berhati-hati, dan karena itu jadi selamat. Sebenarnya yang kita takutkan seringkali bukan sesuatu yang langsung dihadapi, tapi konsekuensi lanjut dari sesuatu itu. Misalnya, takut hujan. Maksud sesungguhnya adalah takut menjadi basah sehingga jadi malu kepada orang lain, atau jadi sakit. Nah, bila konsekuensi ini tidak lagi menakutkan buat kita (misalnya yakin tidak akan jadi sakit, atau niat sudah pulang dari kantor), maka sesuatu itu juga menjadi tidak lagi menakutkan.
MENGHILANGKAN RASA TAKUT

Takut hantu?
Apa sih yang membuat kita takut hantu? Pasti karena bayangan si hantu itu akan mencekek kita, lalu kitanya jadi mati. Atau si hantu masuk ke dalam diri kita, lalu kitanya jadi nggak sadar, lalu terjun bebas keluar jendela, lalu mati. Pokoknya apapun yang dilakukan si hantu itu… ujung-ujungnya kita mati. Nah, itulah dia! Yang kita takutkan sebenarnya bukan si hantu, tapi ujung-ujungnya kita mati itu. (Padahal statistik bahwa hantu alias jin membunuh manusia itu sulit untuk dipercaya. Ngapain si jin itu capek-capek ’ngerjain kita’, emangnya dia dapat untung apaan? Dunianya juga tersekat berbeda.)
”Loe mikir si jin itu nyekek, lalu loe mati, gitu kan..?” kata temen mengomentari alasan saya mencari tahu soal jin dalam pandangan Islam. ”Kalau kita tidak takut mati, ya kita tidak takut jin…”, kira-kira begitu saran dia.
Nyatanya memang kebanyakan orang di dalam hidupnya tidak akan pernah bertemu jin (dunianya memang beda). Yang sudah ketemu pun ternyata jinnya tidak mau berurusan dengan orang (emang jin gembira begitu ketemu orang? Dulu di TV ada reality show Dunia Lain. Jinnya sering males keluar, tahu dikerjain orang untuk cari duit.). Jadi sebenarnya ketakutan itu lebih karena bayangan dalam pikiran kita sendiri. Kejadian aslinya, jauh berbeda dari yang dibayangkan orang, yaitu jin ternyata enggan bertemu manusia. (Makanya jangan percaya dengan film-film horor hasil imajinasi sutradara yang memang mau cari duit dengan cara nakut-nakutin orang. Jin itu nggak suka pamer seperti di film.).
Jadi, alasan sesungguhnya kita itu takut… mati! Kebanyakan kita itu nyadar bahwa amalannya masih sedikit, lebih banyak dosanya, makanya takut mati. Takut dengan konsekuensi hidup sesuah mati.
Mengurangi rasa takut
Bagaimana mengurangi rasa takut? Jawabannya ada tiga. Satu, mengantisipasi konsekuensi suatu kejadian. Dua, mengetahui lebih banyak untuk mengetahui bahwa konsekuensi yang terjadi tidaklah seperti yang kita andaikan. Tiga, berlindung dengan ahlinya.
Misalnya kita takut ular. Yang betul adalah, kita takut mati karena digigit ular berbisa, atau takut mati dibelit ular besar. Untuk mengurangi rasa takut terhadap ular bisa dilakukan tiga cara.
Pertama, bila takut dengan racun ular, maka seseorang bisa menyediakan serum anti racun ular. Dengan membawa perbekalan serum anti bisa ular, tentu rasa takut ular akan berkurang.
Kedua, mengenal ular lebih jauh. Perhatikan para pawang ular di TV, bukankah mereka tertawa-tawa sambil memegang ular? Bagi mereka, ular bukan makhluk yang asing. Mereka tentu tahu ular berbahaya, tapi mereka mengenal tabiat ular sehingga bisa memperlakukannya dengan benar. (kalau Anda takut berlebihan terhadap ular, mungkin terapi mengenal ular seperti yang dilakukan Paman Tyo yang belajar menyentuh ular piaraan (pet animal)  ini bisa berguna.)
Ketiga, berlindung dengan ahlinya. Kalau kita takut ular, lalu kita minta tolong pawang ular untuk menemani (melindungi) kita, maka rasa takut itupun akan berkurang. Kita tahu, si pawang akan mengurus si ular, jadi kita tidak perlu berurusan dengan si ular tersebut.
Bagaimana mengurangi rasa takut terhadap hantu?
Pertama, tentu saja meningkatkan amal kita sehingga merasa siap untuk mati. Loh? Iya, dengan siap dengan amalan baik, jiwa akan menjadi tenang, dan anehnya justru menjadi lebih berani menghadapi kehidupan ini (termasuk di dalamnya andai ketemu hantu iseng).
Kedua, mempelajari melalui guru yang benar tentang siapa itu jin. Sebuah buku karangan Quraish Shihab berjudul ’Yang Tersembunyi: Jin, Iblis, Setan & Malaikat’ adalah buku yang membahas makhluk-makhluk gaib dengan rujukan dari Qur’an dan Hadits. Tentu ini jauh lebih terpercaya daripada sumber para dukun (yang tentu saja bisa dikelabuhi oleh jin itu sendiri). Menurut Qur’an, jin itu seperti halnya manusia adalah makhluk Tuhan biasa. Ada yang kuat, ada yang lemah. Mati juga seperti manusia. Ada jin yang beriman dan taat, adapula yang ingkar dan durhaka. Dunianya pun berbeda, dan secara umum jin tidak punya kepentingan untuk berinteraksi dengan manusia. Setan adalah sebutan untuk jin maupun manusia yang ’meniupkan’ rasa was-was (ragu-ragu) agar manusia menjauh dari beriman kepada Allah swt. Sifat setan ini bisa dihalau dengan berlindung sungguh-sungguh kepada Allah. Kesimpulan buku itu, musuh kita adalah setan, bentuknya manusia dan jin yang mengajak kepada kedurhakaan terhadap Tuhan. Karena kita menjadi lebih tahu tentang jin (dan ternyata beda banget dengan yang disampaikan sutradara-film-horor-pencari-sesuap-nasi), apalagi tahu bahwa ada jin yang beriman dan taat, maka pandangan kita terhadap jin akan berubah. Lebih netral. Jin dan manusia sama saja, sama-sama makhluk Allah yang tidak berdaya.
Cara ketiga, berlindung kepada penguasa para ’hantu’, siapa lagi kalau bukan Allah, Tuhan pencipta kita semua. Kalau kita senantiasa ingat kepada Allah, yang menciptakan dan menguasai para jin, maka diri kita akan menjadi tenang. Kalau kita selalu ingat bahwa Allah itu Maha Melihat, dan selalu ’ada’ di samping kita, maka kita menjadi jauh lebih berani. Kepada siapa lagi tempat berlindung yang lebih baik, kecuali hanya kepada Allah?
Demikianlah tiga kiat praktis mengurangi rasa takut. Ya takut pada hujan, takut ular, maupun takut hantu.
Kira-kira, bagaimana menerapkan tiga kiat itu untuk mengatasi rasa takut menghadapi kehidupan? Takut kurang uang misalnya, atau takut menghadapi boss misalnya?
catatan kecil :
- kalau kita sudah beriman dan yakin bahwa semua dalam kendali ALLAH, mau dikemanakan lagi...tambahkan rasa syukurmu dan rasa mengingatNYA di setiap waktu. INSYA ALLAH semua masalah dan cobaan akan berlalu dan membuahkan rasa senang atas pemberiaannya.buat rasa cobaan lagi yang hadir dibenak kita tapi rasa kasih sayang ALLAH masih memprhatikan kita.

- Semua dalam ridlo ALLAH atau ijin ALLAH kalau kita mau mengenal pasti dan pasti semua masalah dan cobaan akan terhapuskan dengan pertolonganNYA.

- Perbanyak melakukan kebaikan kepada semua, sholat hajat dan taubat untuk membuka masalah kita dan lakukan amal sedekah untuk memperlanjar hajat kita, bukan tidak ada solusi tetapi kita masih lebih percaya pada masalah kita sendiri.
Read More...

Berita

Minggu(23/03) Mushallah Al-a'laa mengadakan acara pelatihan Multimedia.
Read More...

Agenda Mushalla Al-a'laa

Agenda Mushalla dekat2 ne terangkum dalam agenda ROAD TO MUBES
Read More...

Mushalla Al-a'laa punya Blog baru


Assalamualaikum wr.wb.

Apa kabar akhi wa ukhti, para sahabat, and pakle bukle semua?? semoga dalam keadaan baik semua. kali ini ada yang baru loh dari mushalla. Ayo tebak apa?? yeps benar sekali. kali ini mushalla al-a'laa punya akun blog baru. nama blognya ldf-pertanian.blogspot.com.

jadi sering2 ya kunjungi blog mushalla Al-a'laa insyallah akan selalu update berita seputar pertanian serta unmul pada umumnya. And Se U.. Bayy Bayyy.
Read More...