Diluar sana banyak mahasiswa yang lagi sibuk siapin malam mingguan, LDF Pertanian malah bikin acara malam mingguan sendiri. Ini acara malam mingguan ala LDF Pertanian. Acaranya adalah Islamic Leadership Training II (ILT 2) yaitu pelatihan kepeminpinan. ini adalah acara yang ke dua dari yang sebelumnya sudah pernah dilaksanakan. Pesertanya banyak mengaku senang dengan adanya acara seperti ini. Semangat ya Teman2.
Read More...
MUSHALLA AL-A'LAA
Benarkah Juragan kebun hedro ini dari jursan Agro Unmul??
Hidroponik
berasal dari kata Yunani, yaitu hydro
yang berarti air dan ponos yang
berarti kerja, merupakan cara bertanam atau budidaya dengan menggunakan air dan
tanpa menggunakan media tanah. Dikenal juga sebagai soilles culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Berdasarkan dua
kata yang membangun, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik
budidaya tanaman dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman.
Read More...
Dalam buku
Hidroponik : bercocok tanam tanpa tanah, bertanam secara hidroponik sudah
dimulai sejak ribuan tahun lalu, seperti taman gantung di Babilon dan taman
terapung di Cina. Selain itu ada pula cerita dari Mesir, India dan Cina bahwa
manuisia purba sudah sering menggunakan larutan pupuk organik memupuk sayuran
dalam bedengan pasir di tepi sungai yang kemudian disebut river bed cultivation. Ketika ahli patologis tanaman menggunakan
nutrien khusus untuk media tanam muncullah istilah nutri culture kemudian water
culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebut hasil
percobaan mereka yang menanam tanam menggunakan media tanah. Hingga akhirnya
pada tahun 1936 lahir istilah hidroponik yang diberikan untuk hasil dari DR.
WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman
tomat setinggi 3 m yang penuh dengan buah dan ditanam dalam bak berisi mineral
hasil uji cobanya.
Penemuan
Greicke menjadi sebuah sensasi pada saat itu, dimana foto dan riwayat kerjanya
menjadi headline surat kabar, bahkan
ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak saat itu hidroponik
tak lagi terbatas dalam skala laboratorium, dengan teknik sederhana dapat
diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu
dan tanahnya yang menjadi tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar
menerapkan hidroponik. Begitu pula negara-negara gersang penghasil minyak turut
menerapkan hidroponik.
Itulah
sejarah hidroponik yang saat ini menjadi trending
topic solusi keterbatasan luas lahan subur
yang didengung-dengungkan saat ini yang ternyata sudah ada sejak ribuan tahun
lalu. Alasan utama hidroponik dikembangkan adalah kebutuhan pangan meningkat,
luas lahan subur pertanian semakin menurun akibat berbagai masalah seperti alih fungsi lahan sebagai pemukiman,
terjadi bencana sehingga lahan menjadi tandus atau tergenang dan lain
sebagainya. Selain itu saat ini sedang digalakkan pertanian berkelanjutan yang
ramah dan aman bagi manusia dan lingkungan. Tapi bagaimana dengan pabrik,
apartemen, perumahan, mall, dan jalanan aspal yang sudah berdesakan melenyapkan
tanah? Menanam dimana dengan keadaan seperti itu? Apalagi tuntutan pertanian
berkelanjutan? Untuk orang desa yang punya banyak lahan, mudah sekali melakukan
kegiatan bertanam, tetapi bagaimana dengan orang kota yang perlu makan tapi
tidak ada lahan? Hidroponik muncul sebagai solusi. Tanamlah sayuran dengan cara
hidroponik di rumah atau kantor orang-orang kota. Bisa dijendela, balkon,
garasi atau tempat sempit lain yang masih bisa mendapatkan cahaya matahari
cukup. Jika tidak, gunakan apa yang telah dilakukan petani Jepang, menanam
dalam ruangan dengan bantuan lampu. Tetapi hal tersebut kurang efisien untuk
lingkup rumah tangga. Dengan bermodal paralon atau kotak perkakas, aerator,
larutan nutrisi dan benih, orang-orang kota dapat menikmati sayur dari rumah
mereka sendiri. Bukan hanya orang kota, semua orang juga bisa melakukannya.
Seperti halnya urban farming, hidroponik jauh dari kata berkotor-kotor bahkan
saat memanen sayur kita bisa menggunakan kemeja, berdasi dan jas licin seperti
orang yang mau ke kantor, sehingga orang kota tak perlu malu menjadi petani.
Dengan demikian petani bukan lagi identik dengan baju lusuh penuh lumpur,
tetapi menjadi petani berdasi. Jualannya pun bisa secara online. Kalau seperti
itu bisa dibilang petani modern kan? Jangan tertawa dengan argumen itu,
bukankah di dunia maya tersedia berbagai kebutuhan? Kenapa tidak dengan produk
pertanian?
Kisah Mengatasi Rasa Takut
Bismillah....MAHA SUCI ENGKAU YAA ROBB dan MAHA SEMPURNA ATAS PENCIPTAAN-MU
Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga ALLAH SWT. akan membuka kepahaman dan keyakinan bahwa ALLAH tempat bersandar kita dan tempat mengadu kita semua.....amin
Read More...
Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga ALLAH SWT. akan membuka kepahaman dan keyakinan bahwa ALLAH tempat bersandar kita dan tempat mengadu kita semua.....amin
Mengatasi Rasa Takut
Seperti kata Sepia Benarkah kita takut hujan? Tidak. Yang benar
kita… takut basah! Tuh, lihat. Anak kecil justru main hujan-hujanan karena
tidak takut basah. Tapi, takut basah pun masih salah. Yang lebih tepat lagi
adalah kita takut dengan konsekuensi basah. Jadi nggak bisa ngantor lah. Jadi
malu sama orang lah. Jadi sakit lah.
Takut adalah mekanisme alamiah yang diberikan Tuhan kepada kita.
Tujuannya adalah, agar kita menjadi berhati-hati, dan karena itu jadi selamat.
Sebenarnya yang kita takutkan seringkali bukan sesuatu yang langsung dihadapi,
tapi konsekuensi lanjut dari sesuatu itu. Misalnya, takut hujan. Maksud
sesungguhnya adalah takut menjadi basah sehingga jadi malu kepada orang lain,
atau jadi sakit. Nah, bila konsekuensi ini tidak lagi menakutkan buat kita
(misalnya yakin tidak akan jadi sakit, atau niat sudah pulang dari kantor),
maka sesuatu itu juga menjadi tidak lagi menakutkan.
MENGHILANGKAN RASA TAKUT |
Takut hantu?
Apa sih yang membuat kita takut hantu? Pasti karena bayangan si
hantu itu akan mencekek kita, lalu kitanya jadi mati. Atau si hantu masuk ke
dalam diri kita, lalu kitanya jadi nggak sadar, lalu terjun bebas keluar
jendela, lalu mati. Pokoknya apapun yang dilakukan si hantu itu… ujung-ujungnya
kita mati. Nah, itulah dia! Yang kita takutkan sebenarnya bukan si hantu, tapi
ujung-ujungnya kita mati itu. (Padahal statistik bahwa hantu alias jin membunuh
manusia itu sulit untuk dipercaya. Ngapain si jin itu capek-capek ’ngerjain
kita’, emangnya dia dapat untung apaan? Dunianya juga tersekat berbeda.)
”Loe mikir si jin itu nyekek, lalu loe mati, gitu kan..?” kata
temen mengomentari alasan saya mencari tahu soal jin dalam pandangan Islam.
”Kalau kita tidak takut mati, ya kita tidak takut jin…”, kira-kira begitu saran
dia.
Nyatanya memang kebanyakan orang di dalam hidupnya tidak akan
pernah bertemu jin (dunianya memang beda). Yang sudah ketemu pun ternyata
jinnya tidak mau berurusan dengan orang (emang jin gembira begitu ketemu orang?
Dulu di TV ada reality show Dunia Lain. Jinnya sering males keluar, tahu
dikerjain orang untuk cari duit.). Jadi sebenarnya ketakutan itu lebih karena
bayangan dalam pikiran kita sendiri. Kejadian aslinya, jauh berbeda dari yang
dibayangkan orang, yaitu jin ternyata enggan bertemu manusia. (Makanya jangan
percaya dengan film-film horor hasil imajinasi sutradara yang memang mau cari
duit dengan cara nakut-nakutin orang. Jin itu nggak suka pamer seperti di
film.).
Jadi, alasan sesungguhnya kita itu takut… mati! Kebanyakan kita
itu nyadar bahwa amalannya masih sedikit, lebih banyak dosanya, makanya takut
mati. Takut dengan konsekuensi hidup sesuah mati.
Mengurangi rasa takut
Bagaimana mengurangi rasa takut? Jawabannya ada tiga. Satu,
mengantisipasi konsekuensi suatu kejadian. Dua, mengetahui lebih banyak untuk
mengetahui bahwa konsekuensi yang terjadi tidaklah seperti yang kita andaikan.
Tiga, berlindung dengan ahlinya.
Misalnya kita takut ular. Yang betul adalah, kita takut mati
karena digigit ular berbisa, atau takut mati dibelit ular besar. Untuk
mengurangi rasa takut terhadap ular bisa dilakukan tiga cara.
Pertama, bila takut dengan racun ular, maka seseorang bisa
menyediakan serum anti racun ular. Dengan membawa perbekalan serum anti bisa
ular, tentu rasa takut ular akan berkurang.
Kedua, mengenal ular lebih jauh. Perhatikan para pawang ular di
TV, bukankah mereka tertawa-tawa sambil memegang ular? Bagi mereka, ular bukan
makhluk yang asing. Mereka tentu tahu ular berbahaya, tapi mereka mengenal
tabiat ular sehingga bisa memperlakukannya dengan benar. (kalau Anda takut berlebihan
terhadap ular, mungkin terapi mengenal ular seperti yang dilakukan Paman Tyo
yang belajar menyentuh ular piaraan (pet animal) ini bisa berguna.)
Ketiga, berlindung dengan ahlinya. Kalau kita takut ular, lalu
kita minta tolong pawang ular untuk menemani (melindungi) kita, maka rasa takut
itupun akan berkurang. Kita tahu, si pawang akan mengurus si ular, jadi kita
tidak perlu berurusan dengan si ular tersebut.
Bagaimana mengurangi rasa takut terhadap hantu?
Pertama, tentu saja meningkatkan amal kita sehingga merasa siap
untuk mati. Loh? Iya, dengan siap dengan amalan baik, jiwa akan menjadi tenang,
dan anehnya justru menjadi lebih berani menghadapi kehidupan ini (termasuk di
dalamnya andai ketemu hantu iseng).
Kedua, mempelajari melalui guru yang benar tentang siapa itu
jin. Sebuah buku karangan Quraish Shihab berjudul ’Yang Tersembunyi: Jin,
Iblis, Setan & Malaikat’ adalah buku yang membahas makhluk-makhluk gaib
dengan rujukan dari Qur’an dan Hadits. Tentu ini jauh lebih terpercaya daripada
sumber para dukun (yang tentu saja bisa dikelabuhi oleh jin itu sendiri).
Menurut Qur’an, jin itu seperti halnya manusia adalah makhluk Tuhan biasa. Ada
yang kuat, ada yang lemah. Mati juga seperti manusia. Ada jin yang beriman dan
taat, adapula yang ingkar dan durhaka. Dunianya pun berbeda, dan secara umum
jin tidak punya kepentingan untuk berinteraksi dengan manusia. Setan adalah
sebutan untuk jin maupun manusia yang ’meniupkan’ rasa was-was (ragu-ragu) agar
manusia menjauh dari beriman kepada Allah swt. Sifat setan ini bisa dihalau
dengan berlindung sungguh-sungguh kepada Allah. Kesimpulan buku itu, musuh kita
adalah setan, bentuknya manusia dan jin yang mengajak kepada kedurhakaan
terhadap Tuhan. Karena kita menjadi lebih tahu tentang jin (dan ternyata beda banget
dengan yang disampaikan sutradara-film-horor-pencari-sesuap-nasi), apalagi tahu
bahwa ada jin yang beriman dan taat, maka pandangan kita terhadap jin akan
berubah. Lebih netral. Jin dan manusia sama saja, sama-sama makhluk Allah yang
tidak berdaya.
Cara ketiga, berlindung kepada penguasa para ’hantu’, siapa lagi
kalau bukan Allah, Tuhan pencipta kita semua. Kalau kita senantiasa ingat
kepada Allah, yang menciptakan dan menguasai para jin, maka diri kita akan
menjadi tenang. Kalau kita selalu ingat bahwa Allah itu Maha Melihat, dan
selalu ’ada’ di samping kita, maka kita menjadi jauh lebih berani. Kepada siapa
lagi tempat berlindung yang lebih baik, kecuali hanya kepada Allah?
Demikianlah tiga kiat praktis mengurangi rasa takut. Ya takut
pada hujan, takut ular, maupun takut hantu.
Kira-kira, bagaimana menerapkan tiga kiat itu untuk mengatasi
rasa takut menghadapi kehidupan? Takut kurang uang misalnya, atau takut
menghadapi boss misalnya?
catatan kecil :
-
kalau kita sudah beriman dan yakin bahwa semua dalam kendali ALLAH, mau
dikemanakan lagi...tambahkan rasa syukurmu dan rasa mengingatNYA di
setiap waktu. INSYA ALLAH semua masalah dan cobaan akan berlalu dan
membuahkan rasa senang atas pemberiaannya.buat rasa cobaan lagi yang
hadir dibenak kita tapi rasa kasih sayang ALLAH masih memprhatikan kita.
-
Semua dalam ridlo ALLAH atau ijin ALLAH kalau kita mau mengenal pasti
dan pasti semua masalah dan cobaan akan terhapuskan dengan
pertolonganNYA.
-
Perbanyak melakukan kebaikan kepada semua, sholat hajat dan taubat
untuk membuka masalah kita dan lakukan amal sedekah untuk memperlanjar
hajat kita, bukan tidak ada solusi tetapi kita masih lebih percaya pada
masalah kita sendiri.
Agenda Mushalla Al-a'laa
Agenda Mushalla dekat2 ne terangkum dalam agenda ROAD TO MUBES
Read More...
Mushalla Al-a'laa punya Blog baru
Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar akhi wa ukhti, para sahabat, and pakle bukle semua?? semoga dalam keadaan baik semua. kali ini ada yang baru loh dari mushalla. Ayo tebak apa?? yeps benar sekali. kali ini mushalla al-a'laa punya akun blog baru. nama blognya ldf-pertanian.blogspot.com.
jadi sering2 ya kunjungi blog mushalla Al-a'laa insyallah akan selalu update berita seputar pertanian serta unmul pada umumnya. And Se U.. Bayy Bayyy.
Postingan Populer
-
Minggu(23/03) Mushallah Al-a'laa mengadakan acara pelatihan Multimedia.
-
Diluar sana banyak mahasiswa yang lagi sibuk siapin malam mingguan, LDF Pertanian malah bikin acara malam mingguan sendiri. Ini acara mala...
-
Bismillah....MAHA SUCI ENGKAU YAA ROBB dan MAHA SEMPURNA ATAS PENCIPTAAN-MU Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga A...
-
Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja, merupakan cara bertanam atau budidaya den...
-
Assalamualaikum wr.wb. Apa kabar akhi wa ukhti, para sahabat, and pakle bukle semua?? semoga dalam keadaan baik semua. kali ini ada yan...
-
Agenda Mushalla dekat2 ne terangkum dalam agenda ROAD TO MUBES